THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Kamis, 19 November 2009

etika menulis email,,,

Etika Menulis Email



Selasa, 30 Desember 2008 | 07:44 WIB
Cara Anda menulis email merefleksikan banyak hal. Status Anda di tempat kerja, cara Anda bekerja, tingkat stres, bahkan kepribadian Anda. Email, atau surat elektronik, merupakan cara berkomunikasi yang sangat penting bagi para atasan. Sebaliknya, email juga dapat disalahgunakan bila digunakan dengan cara yang salah. Berikut ini 10 dasar kiat menggunakan email yang baik.
1. Email bukan satu-satunya cara berkomunikasi
Email merupakan cara berkomunikasi yang cepat, mudah, serta dapat disimpan. Email sanggup mengirimkan pesan ke seluruh dunia hanya dengan mengklik mouse. Tetapi email juga dapat menyesatkan para atasan untuk berpikir bahwa mereka dapat mengatur pegawainya hanya melalui email. Jadi, gunakan email secara bijaksana tetapi jangan mengatur perusahaan melalui email. Anda tidak dapat mendekati semua orang yang ingin Anda dekati hanya melalui email, karena kehadiran Anda tidak dirasakan.
2. Tuliskan email secara pendek dan dengan kata-kata yang baik
Hindari menulis email yang sangat panjang. Melihat email yang panjang biasanya membuat orang malas membacanya, sehingga bisa jadi baru dibaca pada sore atau bahkan keesokan harinya. Anda harus tahu, kapan waktunya harus berbicara langsung dengan orang yang Anda tuju dengan mendatanginya atau cukup melalui telepon.
3. Tulis isi email dengan jelas
Ungkapkan maksud Anda dengan jelas. Perjelas mengenai hal yang diprioritaskan dan hal yang harus dikerjakan. Sertakan tombol jawaban agar Anda tahu bahwa email Anda sudah dibaca dan dimengerti oleh orang yang dituju.
4. Terbuka terhadap pertanyaan
Dukung pegawai untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Dengan demikian memperlihatkan bahwa Anda selalu terbuka bagi mereka.
5. Ungkapkan kemarahan lewat tatap muka langsung
Isi email yang penuh amarah atau yang berisi kritikan dapat merupakan awal dari keributan. Persingkat email Anda agar tidak ada salah interpretasi pada yang menerimanya. Kendalikan pesan yang disampaikan, serta kendalikan juga perasaan Anda pada waktu menulis email tersebut. Dengan menelepon atau mendatangi langsung orang yang bersangkutan, merupakan cara yang jauh lebih baik bila ada hal-hal yang tidak memuaskan yang perlu dibicarakan.
6. Batasi email humor
Muka yang tersenyum memperlihatkan bahwa Anda sedang membaca sesuatu yang lucu. Tetapi terlalu banyak tersenyum akan mengganggu pada waktu Anda harus menulis email yang serius. Beberapa perusahaan melarang mengirimkan email yang berisi lelucon karena mengganggu waktu bekerja Anda.
7. Lima menit antara waktu menerima dan membalas email
Waktu lima menit merupakan waktu yang wajar dalam menjawab email. Bila pada saat akan menulis email Anda sedang marah, sebaiknya tunda dulu. Berdiri dari kursi kerja Anda, jalan di sekitar ruang kerja atau lakukan sesuatu sebelum mulai menulis email kembali.
8. Setiap hari tentukan waktu untuk menjawab email
Bila Anda sibuk, delegasikan kepada seseorang untuk menjawabnya (sekretaris atau bawahan Anda yang lain).
9. Belajar menulis email yang baik
Menulis email yang baik memerlukan latihan. Email harus memiliki beberapa peran dalam komunikasi Anda, apakah dengan para pegawai, teman usaha, atau dengan yang lainnya. Anda harus menyadari, tidak semua orang ataupun pegawai bisa bertemu muka dengan Anda secara teratur sehingga tidak dapat disalahkan bila mereka memberikan penilaian tertentu terhadap cara Anda menuliskan email.
10. Gunakan bahasa yang baik
Hindari kesalahan mengetik dan penggunaan kata-kata yang berantakan serta kata-kata klise.

kumpulan berita etika bisnis komunikasi

Etika Komunikasi di Era Digital


TPG IMAGES

Selasa, 9 September 2008 | 16:17 WIB
Tren gaya hidup digital kini telah menjadi bagian dari hidup banyak orang di dunia. Kepraktisan merupakan ciri utama dari perkembangan teknologi digital saat ini. Kita jadi lebih mudah menghubungi orang lain di mana pun, kapan pun. Fenomena itu ternyata ikut mengubah cara kita berkomunikasi. Kalau dulu undangan pernikahan dikirimkan lewat pos atau kurir, kini lewat email pun tak apa. Ini baru contoh kecil dari revolusi komunikasi.

Baru-baru ini portal Yahoo melakukan survei kepada 2000 orang di Amerika Serikat untuk mengetahui pandangan mereka tentang tren komunikasi digital. Kemudahan berkomunikasi lewat email, SMS, atau fasilitas chatting di dunia maya, menurut situs ini tanpa disadari telah mengubah etika komunikasi sehingga barangkali etika tersebut perlu ditulis ulang.

Hampir 50 persen responden mengatakan mereka tak keberatan bila mendapat undangan pernikahan lewat instant messenger (IM) atau chatting. Mereka juga tak keberatan untuk mengucapkan terima kasih lewat IM. Sementara itu, satu dari sepuluh responden mengatakan memberi kabar kematian lewat fasilitas chatting adalah hal yang bisa diterima. Dalam hal bisnis separuh responden mengaku tak ingat kapan terakhir kali mereka mengirim surat yang ditulis tangan.

Faktor usia ikut memengaruhi pandangan tersebut. Misalnya saja, responden yang berusia di atas 50 tahun mengungkapkan, ucapan selamat ulang tahun minimal harus disampaikan lewat telepon, tidak lewat SMS. Bandingkan dengan responden berusia 18-30 tahun, yang menjawab memberi ucapan selamat ulang tahun lewat SMS pun cukup.

Sementara itu, dalam hal hubungan, sebagian besar memilih untuk melakukan komunikasi secara langsung. Sebanyak 16 persen responden yang berusia di bawah 30 tahun mengaku pernah memutuskan hubungan lewat IM. Lalu, 37 persen responden wanita menjawab semua bentuk usaha menggoda lawan jenis, termasuk lewat IM adalah bagian dari perselingkuhan. Hanya 30 persen pria yang setuju dengan pendapat tersebut.

Bila secara tak sengaja mengirimkan pesan yang kurang sopan lewat email atau IM, hampir 88 persen responden yang berusia di atas 50 tahun menjawab mereka akan minta maaf kepada orang tersebut. Sedangkan 33 persen anak muda mengatakan mereka hanya mengirimkan animasi (emoticon) wajah tersenyum.

Meski survei tersebut dilakukan kepada responden di Amerika, rasanya hasilnya tak akan berbeda jauh bila dilakukan di Indonesia. Bukankah sekarang ini tradisi mengirim kartu Lebaran atau Natal sudah hampir "punah" karena digantikan mudahnya berkirim pesan lewat SMS? Begitu juga dengan mengirimkan undangan lewat email yang lebih praktis.





Perang Tarif Ponsel Sengit, Layanan Memburuk



Rabu, 10 September 2008 | 10:25 WIB
JAKARTA, RABU - Memasuki bulan puasa, bedug penyemangat perang promosi tarif telepon seluler makin bertalu. Tiap operator saling menawarkan program tarif telepon termurah.
Lihat saja, perang iklan tarif murah telepon seluler yang berseliweran di stasiun televisi dan koran. Mereka menawarkan promo short message service (SMS) gratis, mengiklankan diskon tarif telepon, serta beragam bonus tambahan lainnya.
PT Hutchinson CP Telecomunication, operator telepon "3", misalnya, menggelar promosi SMS gratis lintas operator selama 24 jam. Hutchinson mengklaim bahwa program ini berlaku antar sesama operator seluler berbasis global system for mobile mau pun dengan operator berbasis fixed wireless access (FWA).
Cuma, program ini ada syaratnya. Pengguna "3" harus mengirim lima pesan pendek SMS terlebih dahulu. Baru setelah itu, pelanggan dapat menikmati SMS gratis ke semua operator. "Periode promosi ini tidak dibatasi," kata Suresh Reddy, Chief Marketing Officer PT Hutchinson CP Telecommunication, Selasa (9/9).
Suresh optimistis, program promo tarif SMS itu bakal mengerek jumlah pelanggan "3". Mereka mengklaim telah menggaet 3,2 juta pelanggan.
Operator telepon seluler lain yang juga sedang gencar meluncurkan program promo tarif murah adalah PT Excelcomindo Pratama Tbk, operator XL. Perusahaan yang mayoritas sahamnya milik Telekom Malaysia ini, mulai awal bulan ini, menggratiskan tarif percakapan antara sesama XL pascabayar. Bagi pelanggan prabayar, XL memberikan bonus gratis SMS. Cuma, ketentuan itu berlaku mulai puku1 00.00 sampai 06.00.
Layanan makin buruk
Berbagai promo ini mungkin efektif menjaring pelanggan baru. Sepintas kilas, program itu memang menguntungkan pelanggan. Tapi jangan lupa, banyak pula pelanggan yang justru mengeluhkan berbagai program promosi ini. "Sebab kualitas layanannya justru makin buruk," ujar juru bicara Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi (Ditjen Postel) Gatot. S. Dewa Broto.
Gatot mengingatkan, operator harus berhati-hati menggeber layanan promosi itu kalau tidak menaikkan kualitas layanan, terutama sewaktu memasuki H2 Lebaran dan H+2 Lebaran. Jika operator telepon memberikan layanan buruk pada masa itu, pemerintah akan memberikan teguran sangat keras kepada operator. "Pak Menteri Komunikasi sudah menyampaikan hat ini. Kami tak akan main-main," imbuhnya. (Eflin Gitarosalyn, Havid Vebri)











Perang Tarif, Belanja Iklan Telekomunikasi Naik


Senin, 11 Agustus 2008 | 11:44 WIB
JAKARTA, SENIN - Perang tarif antaroperator telekomuniasi mempengaruhi kenaikan belanja iklan di berbagai media sepanjang semester pertama 2008. Exelkomindo (XL) menghabiskan belanja iklan Rp 139 miliar atau meningkat 209 persen dibanding semestaer pertama tahun sebelumnya. Hal itu diungkapkan oleh senior manager bisnis development Nielsen Media Rrasearch Indonesia (NMRI), Maika Randini di Jakarta Senin (11/8).

"Operator telekomunikasi sedang hobi beriklan karena mereka gencar perang tarif" kata Maika. Berdasar data hasil penelitian NMRI, belanja iklan beberapa provider operator telekomunikasi mengalami kenaikan dibanding semester I tahun 2007. Selain XL, belanja iklan Esia juga naik 57 persen menjadi Rp 131 miliar dibanding tahun lalu yang hanya Rp 44 miliar.

Sementara kitu, Indosat IM3 naik 209 persen menjadi Rp 119 miliar, pada semester yang sama tahun lalu tercatat Rp 38 Miliar. Sedangkan Indosat Mentari naik 104 persen menjadi Rp 118,6 miliar dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 58 miliar. Telkom Flexi juga naik 72 persen menjadi Rp 110 miliar, dari Rp 64 miliar dan Telkomsel SimPATI naik 7 persen menjadi Rp 101 miliar dari Rp 95 miliar.

Namun untuk provoder operator telekomunikasi Telkomasel secara keseluruhan, turun 21 persen menjadi Rp 85 miliar dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 108 miliar. Reasearch ini dilakukan oleh NMRI pada 93 koran, 149 majalah dan tabloid, serta 19 stasiun televisi dengan tidak menghitung iklan baris serta diskon promo dan sebagainya. (c10-08)

Etika Bisnis Jadi Sorotan di AS

Etika Bisnis Jadi Sorotan di AS
Citigroup Batalkan Pesanan Pesawat Mewah

Kamis, 29 Januari 2009 | 05:02 WIB
NEW YORK, SELASA - Sebagian besar perusahaan AS memiliki pengawasan etika. Namun, dengan adanya krisis ini, orang bertanya apa benar hal itu dimanfaatkan dengan baik.
Kejadian seperti kasus Bernard Madoff yang dituduh melakukan skema Ponzi, krisis subprime mortgage, hingga pengeluaran berlebihan para eksekutif Merrill Lynch membuat kepercayaan para investor melemah. Hasilnya, dana investor sebesar 6,9 triliun dollar AS menguap di pasar saham tahun lalu.
”Para investor tidak memercayai perusahaan tempat mereka sebelumnya menanamkan dana. Mereka tidak memercayai laporan keuangan, audit, lembaga pemeringkat obligasi,” ujar Steve Priest, Ketua Grup Etika Kepemimpinan, perusahaan konsultan yang telah bekerja untuk 50 perusahaan terbesar di AS dan perusahaan lain di 40 negara.
Diabaikannya prosedur standar pengucuran kredit serta kurangnya permodalan turut menyebabkan jatuhnya firma keuangan tua dan ternama di Wall Street, seperti Bear Stearns dan Lehman Brothers. Ujungnya adalah pengucuran dana talangan pemerintah ke perbankan sebesar 700 miliar dollar AS. Dampak lain, jutaan keluarga AS mendapati dana simpanan pensiun mereka habis dan ribuan orang kehilangan pekerjaan.
Kejadian ini seharusnya memberi inspirasi agar perusahaan-perusahaan memperbaiki etika bisnis mereka. Akan tetapi, ahli etika bisnis menyatakan, tidak semua perusahaan menanggapi pesan ini.
Kerry Francis, Kepala Divisi Investigasi Perusahaan dari Deloitte Financial Advisory Services, menulis hasil survei yang menunjukkan 63 persen eksekutif yakin penipuan akan meningkat dua tahun ke depan karena resesi ini.
”Saya yakin penipuan akan terus terjadi. Pikiran manusia memiliki kemampuan untuk memiliki perilaku buruk. Itulah sebabnya pengawasan harus ditegakkan. Anda tidak dapat menjalankan perusahaan dengan pemimpin yang menyatakan, saya memercayai para pegawai,” katanya.
Alex Brigham, Direktur Eksekutif pada The Ethisphere Institute, menyatakan, banyak perusahaan yang hanya melakukan janji-janji mengenai etika perusahaan dan kepatuhan.
Brigham menyatakan, hal tersebut terbukti pada perusahaan asuransi raksasa, AIG. Josseph Cassano, pimpinan Departemen Produk Keuangan AIG, tidak menyertakan pegawai pada bidang ketaatan dalam rapat-rapat penting.
Citigroup membatalkan penerimaan pesanan pesawat yang telah dipesan jauh sebelum krisis finansial global terjadi. Citigroup mendapat tekanan dari Gedung Putih.
Juru bicara Gedung Putih mengatakan bahwa membeli pesawat mewah bukanlah tindakan bijaksana. Selain tekanan dari Gedung Putih, Citigroup juga mendapat tekanan dari para politisi yang menyatakan prihatin atas langkah Citigroup yang tahun lalu menerima bantuan talangan dari pemerintah itu.
Dengan pembatalan soal pesawat tersebut, uang muka yang telah dibayarkan akan hilang. Akan tetapi, uang tersebut dapat dikembalikan ke Citigroup jika pesawat itu terjual kepada pihak lain kelak.
Hal itu dikatakan oleh sumber yang paham dengan transaksi itu. Citigroup merencanakan membeli pesawat mewah buatan Perancis, Dassault Falcon 7X, seharga 50 juta dollar AS. Citigroup juga merencanakan mengurangi jumlah pesawat perusahaan dari lima menjadi dua.
Stimulus dibahas
Acara dengar pendapat mengenai rancangan paket stimulus akan dimulai Selasa waktu Washington. Obama berkunjung ke Capitol Hill untuk bertemu dengan anggota DPR dan para senator dari Partai Republik yang skeptis dengan rencana tersebut.
Kubu Republik menginginkan tambahan dana stimulus berupa pengurangan pajak dan pemberian insentif tambahan pada paket stimulus ekonomi itu. Di sisi lain, mereka menginginkan pengurangan anggaran pemerintah dari 550 miliar dollar AS.
Rencana paket stimulus itu berjumlah 816 miliar dollar AS. Dari jumlah itu, akan dikucurkan dana sebesar 525,5 miliar dollar AS atau 64 persen melalui pengeluaran pemerintah dan dalam bentuk pengurangan pungutan pajak dalam jangka waktu 16 bulan.
Pekan lalu, Direktur Anggaran Obama, Peter Orszag, mengatakan, pemerintah bertekad mengucurkan setidaknya 75 persen dari paket stimulus pada 30 September 2010. (AP/AFP/Reuters/joe)



sumber: kompas.com

Rabu, 18 November 2009

Kumpulan Pemberitaan perbankan

Kumpulan Pemberitaan perbankan

Dirut Bank Sinar:
Akuisisi Bank Mandiri Tak Melanggar Etika Bisnis
Kamis, 6 Desember 2007 - 11:02 wib
Rani Hardjanti - Okezone
JAKARTA - Ada aroma tak sedap dari proses akuisisi Bank Sinar Harapan Bali (Bank Sinar) oleh Bank Mandiri, yang sebelumnya akan diakuisisi oleh Bank BNI. Tapi, Bank Sinar menegaskan tidak ada hak eksklusif bagi keduanya.

"Seluruh proses kerja sama antara Bank Sinar dan Bank Mandiri telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku," kata Direktur Utama Bank Sinar IB Perdana, kepada okezone saat dihubungi di Bali, Kamis (6/12/2007).

Perdana juga membantah, tudingan adanya pelanggaran etika bisnis baik oleh Bank Sinar maupun oleh Bank Mandiri.

Menurutnya, apa yang dilakukan Bank Sinar untuk memenuhi sesuai dengan Arsitektur Perbankan Indonesia (API). Dalam API itu bank-bank yang tidak dapat memenuhi ketentuan modal minimum sebesar Rp80 miliar per 31 Desembar 2007, maka statusnya akan diturunkan menjadi Bank dengan Kegiatan Terbatas (BKTI).

"Untuk pemegang saham Bank Sinar memutuskan untuk mengundang beberapa calon investor yang bersedia untuk menambah modal," ujarnya. (rhs)


Akuisisi Bank Sinar oleh Mandiri (4)
Bank Sinar: Reaksi Berlebihan Justru Tak Etis
Kamis, 6 Desember 2007 - 14:27 wib
Rani Hardjanti - Okezone
JAKARTA - Setelah resmi batal dipinang Bank BNI, akhirnya Bank Sinar Harapan naik kepelaminan bersama Bank Mandiri. Bank Sinar lega karena penurunan pangkat oleh Bank Indonesia (BI) urung dilakukan.

Walapun sudah resmi diakuisisi, namun tampaknya Bank BNI masih sakit hati. Bank BNI menilai pihaknya telah menawarkan harga dan melakukan proses due dilligent, eh tiba-tiba Bank Sinar menyerahkan diri ke Bank Mandiri.

Berikut petikan wawancara okezone dengan Direktur Utama Bank Sinar Harapan IB Perdana, Kamis (6/12/2007):

Apa tanggapan Anda mengenai penilaian Bank BNI?
Kami sangat menyayangkan pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan oleh Bank BNI. Dengan mengatakan Bank Sinar dan Bank Mandiri tidak memiliki etika bisnis, itu teralu berlebihan, tendensius, dan tidak proporsional.

Kenapa Bank Sinar berpaling dari Bank BNI?
Kami di Bank Sinar sangat membutuhkan kepastian tentang investor yang betul-betul serius untuk dapat

memperkuat struktur permodalan kami. Jika terlambat mendapatkan tambahan modal, status bank kami akan dturunkan menjadi Bank dengan Kegiatan Terbatas (BKT).

Apakah tindakan Bank Sinar Harapan Anda nilai tak beretika?
Sangatlah wajar jika pemegang saham Bank Sinar memilih investor yang bisa mengambil keputusan yang cepat.

Jangan hanya karena ketidakmampuan maupun untuk mengambil keputusan bisnis dengan cepat, kami dan instistusi lainnya yang dipersilahkan sebagai pihak yang tidak memliki etika bisnis.

Menurut kami justru reaksi yang berlebihan seperti itulah yang tidak etis. (rhs)

MORAL DAN ETIKA DALAM DUNIA BISNIS

MORAL DAN ETIKA DALAM DUNIA BISNIS

Etika dan integritas merupakan suatu keinginan yang murni dalam membantu orang lain. Kejujuran yang ekstrim, kemampuan untuk mengenalisis batas-batas kompetisi seseorang, kemampuan untuk mengakui kesalahan dan belajar dari kegagalan.

Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain yaitu pengendalian diri, pengembangan tanggung jawab sosial, mempertahankan jati diri, menciptakan persaingan yang sehat, menerapkan konsep pembangunan tanggung jawab sosial, mempertahankan jati diri, menciptakan persaingan yang sehat, menerapkan konsep pembangunan yang berkelanjutan, menghindari sikap 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi) mampu mengatakan yang benar itu benar, dll.

a. Moral Dalam Dunia Bisnis
Berbicara tentang moral sangat erat kaitannya dengan pembicaraan agama dan budaya, artinya kaidah-kaidah dari moral pelaku bisnis sangat dipengaruhi oleh ajaran serta budaya yang dimiliki oleh pelaku-pelaku bisnis sendiri. Setiap agama mengajarkan pada umatnya untuk memiliki moral yang terpuji, apakah itu dalam kegiatan mendapatkan keuntungan dalam ber-"bisnis". Jadi, moral sudah jelas merupakan suatu yang terpuji dan pasti memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak. Umpamanya, dalam melakukan transaksi, jika dilakukan dengan jujur dan konsekwen, jelas kedua belah pihak akan merasa puas dan memperoleh kepercayaan satu sama lain, yang pada akhirnya akan terjalin kerja sama yang erat saling menguntungkan.
Moral lahir dari orang yang memiliki dan mengetahui ajaran agama dan budaya. Agama telah mengatur seseorang dalam melakukan hubungan dengan orang sehingga dapat dinyatakan bahwa orang yang mendasarkan bisnisnya pada agama akan memiliki moral yang terpuji dalam melakukan bisnis. Berdasarkan ini sebenarnya moral dalam berbisnis tidak akan bisa ditentukan dalam bentuk suatu peraturan (rule) yang ditetapkan oleh pihak-pihak tertentu. Moral harus tumbuh dari diri seseorang dengan pengetahuan ajaran agama yang dianut budaya dan dimiliki harus mampu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.


b. Etika Dalam Dunia Bisnis
Etika sebagai rambu-rambu dalam suatu kelompok masyarakat akan dapat membimbing dan mengingatkan anggotanya kepada suatu tindakan yang terpuji (good conduct) yang harus selalu dipatuhi dan dilaksanakan. Etika di dalam bisnis sudah tentu harus disepakati oleh orang-orang yang berada dalam kelompok bisnis serta kelompok yang terkait lainnya. Mengapa ?
Dunia bisnis, yang tidak ada menyangkut hubungan antara pengusaha dengan pengusaha, tetapi mempunyai kaitan secara nasional bahkan internasional. Tentu dalam hal ini, untuk mewujudkan etika dalam berbisnis perlu pembicaraan yang transparan antara semua pihak, baik pengusaha, pemerintah, masyarakat maupun bangsa lain agar jangan hanya satu pihak saja yang menjalankan etika sementara pihak lain berpijak kepada apa yang mereka inginkan. Artinya kalau ada pihak terkait yang tidak mengetahui dan menyetujui adanya etika moral dan etika, jelas apa yang disepakati oleh kalangan bisnis tadi tidak akan pernah bisa diwujudkan. Jadi, jelas untuk menghasilkan suatu etika didalam berbisnis yang menjamin adanya kepedulian antara satu pihak dan pihak lain tidak perlu pembicaraan yang bersifat global yang mengarah kepada suatu aturan yang tidak merugikan siapapun dalam perekonomian.

Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain ialah :
1. Pengendalian diri
2. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility)
3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi
4. Menciptakan persaingan yang sehat
5. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan"
6. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi)
7. Mampu menyatakan yang benar itu benar
8. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha kebawah
9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
10. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati
11. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hukum positif yang berupa peraturan perundang-undangan

Secara sederhana etika bisnis dapat diartikan sebagai suatu aturan main yang tidak mengikat karena bukan hukum. Tetapi harus diingat dalam praktek bisnis sehari-hari etika bisnis dapat menjadi batasan bagi aktivitas bisnis yang dijalankan. Etika bisnis sangat penting mengingat dunia usaha tidak lepas dari elemen-elemen lainnya. Keberadaan usaha pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Bisnis tidak hanya mempunyai hubungan dengan orang-orang maupun badan hukum sebagai pemasok, pembeli, penyalur, pemakai dan lain-lain.
Sebagai bagian dari masyarakat, tentu bisnis tunduk pada norma-norma yang ada pada masyarakat. Tata hubungan bisnis dan masyarakat yang tidak bisa dipisahkan itu membawa serta etika-etika tertentu dalam kegiatan bisnisnya, baik etika itu antara sesama pelaku bisnis maupun etika bisnis terhadap masyarakat dalam hubungan langsung maupun tidak langsung.
Dengan memetakan pola hubungan dalam bisnis seperti itu dapat dilihat bahwa prinsip-prinsip etika bisnis terwujud dalam satu pola hubungan yang bersifat interaktif. Hubungan ini tidak hanya dalam satu negara, tetapi meliputi berbagai negara yang terintegrasi dalam hubungan perdagangan dunia yang nuansanya kini telah berubah. Perubahan nuansa perkembangan dunia itu menuntut segera dibenahinya etika bisnis. Pasalnya, kondisi hukum yang melingkupi dunia usaha terlalu jauh tertinggal dari pertumbuhan serta perkembangan dibidang ekonomi. Jalinan hubungan usaha dengan pihak-pihak lain yang terkait begitu kompleks. Akibatnya, ketika dunia usaha melaju pesat, ada pihak-pihak yang tertinggal dan dirugikan, karena peranti hukum dan aturan main dunia usaha belum mendapatkan perhatian yang seimbang.
Salah satu contoh yang selanjutnya menjadi masalah bagi pemerintah dan dunia usaha adalah masih adanya pelanggaran terhadap upah buruh. Hal lni menyebabkan beberapa produk nasional terkena batasan di pasar internasional. Contoh lain adalah produk-produk hasil hutan yang mendapat protes keras karena pengusaha Indonesia dinilai tidak memperhatikan kelangsungan sumber alam yang sangat berharga.

Sumber : http://library.usu.ac.id/download/fe/manajemen-ritha8.pdf