THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Kamis, 19 November 2009

kumpulan berita etika bisnis komunikasi

Etika Komunikasi di Era Digital


TPG IMAGES

Selasa, 9 September 2008 | 16:17 WIB
Tren gaya hidup digital kini telah menjadi bagian dari hidup banyak orang di dunia. Kepraktisan merupakan ciri utama dari perkembangan teknologi digital saat ini. Kita jadi lebih mudah menghubungi orang lain di mana pun, kapan pun. Fenomena itu ternyata ikut mengubah cara kita berkomunikasi. Kalau dulu undangan pernikahan dikirimkan lewat pos atau kurir, kini lewat email pun tak apa. Ini baru contoh kecil dari revolusi komunikasi.

Baru-baru ini portal Yahoo melakukan survei kepada 2000 orang di Amerika Serikat untuk mengetahui pandangan mereka tentang tren komunikasi digital. Kemudahan berkomunikasi lewat email, SMS, atau fasilitas chatting di dunia maya, menurut situs ini tanpa disadari telah mengubah etika komunikasi sehingga barangkali etika tersebut perlu ditulis ulang.

Hampir 50 persen responden mengatakan mereka tak keberatan bila mendapat undangan pernikahan lewat instant messenger (IM) atau chatting. Mereka juga tak keberatan untuk mengucapkan terima kasih lewat IM. Sementara itu, satu dari sepuluh responden mengatakan memberi kabar kematian lewat fasilitas chatting adalah hal yang bisa diterima. Dalam hal bisnis separuh responden mengaku tak ingat kapan terakhir kali mereka mengirim surat yang ditulis tangan.

Faktor usia ikut memengaruhi pandangan tersebut. Misalnya saja, responden yang berusia di atas 50 tahun mengungkapkan, ucapan selamat ulang tahun minimal harus disampaikan lewat telepon, tidak lewat SMS. Bandingkan dengan responden berusia 18-30 tahun, yang menjawab memberi ucapan selamat ulang tahun lewat SMS pun cukup.

Sementara itu, dalam hal hubungan, sebagian besar memilih untuk melakukan komunikasi secara langsung. Sebanyak 16 persen responden yang berusia di bawah 30 tahun mengaku pernah memutuskan hubungan lewat IM. Lalu, 37 persen responden wanita menjawab semua bentuk usaha menggoda lawan jenis, termasuk lewat IM adalah bagian dari perselingkuhan. Hanya 30 persen pria yang setuju dengan pendapat tersebut.

Bila secara tak sengaja mengirimkan pesan yang kurang sopan lewat email atau IM, hampir 88 persen responden yang berusia di atas 50 tahun menjawab mereka akan minta maaf kepada orang tersebut. Sedangkan 33 persen anak muda mengatakan mereka hanya mengirimkan animasi (emoticon) wajah tersenyum.

Meski survei tersebut dilakukan kepada responden di Amerika, rasanya hasilnya tak akan berbeda jauh bila dilakukan di Indonesia. Bukankah sekarang ini tradisi mengirim kartu Lebaran atau Natal sudah hampir "punah" karena digantikan mudahnya berkirim pesan lewat SMS? Begitu juga dengan mengirimkan undangan lewat email yang lebih praktis.





Perang Tarif Ponsel Sengit, Layanan Memburuk



Rabu, 10 September 2008 | 10:25 WIB
JAKARTA, RABU - Memasuki bulan puasa, bedug penyemangat perang promosi tarif telepon seluler makin bertalu. Tiap operator saling menawarkan program tarif telepon termurah.
Lihat saja, perang iklan tarif murah telepon seluler yang berseliweran di stasiun televisi dan koran. Mereka menawarkan promo short message service (SMS) gratis, mengiklankan diskon tarif telepon, serta beragam bonus tambahan lainnya.
PT Hutchinson CP Telecomunication, operator telepon "3", misalnya, menggelar promosi SMS gratis lintas operator selama 24 jam. Hutchinson mengklaim bahwa program ini berlaku antar sesama operator seluler berbasis global system for mobile mau pun dengan operator berbasis fixed wireless access (FWA).
Cuma, program ini ada syaratnya. Pengguna "3" harus mengirim lima pesan pendek SMS terlebih dahulu. Baru setelah itu, pelanggan dapat menikmati SMS gratis ke semua operator. "Periode promosi ini tidak dibatasi," kata Suresh Reddy, Chief Marketing Officer PT Hutchinson CP Telecommunication, Selasa (9/9).
Suresh optimistis, program promo tarif SMS itu bakal mengerek jumlah pelanggan "3". Mereka mengklaim telah menggaet 3,2 juta pelanggan.
Operator telepon seluler lain yang juga sedang gencar meluncurkan program promo tarif murah adalah PT Excelcomindo Pratama Tbk, operator XL. Perusahaan yang mayoritas sahamnya milik Telekom Malaysia ini, mulai awal bulan ini, menggratiskan tarif percakapan antara sesama XL pascabayar. Bagi pelanggan prabayar, XL memberikan bonus gratis SMS. Cuma, ketentuan itu berlaku mulai puku1 00.00 sampai 06.00.
Layanan makin buruk
Berbagai promo ini mungkin efektif menjaring pelanggan baru. Sepintas kilas, program itu memang menguntungkan pelanggan. Tapi jangan lupa, banyak pula pelanggan yang justru mengeluhkan berbagai program promosi ini. "Sebab kualitas layanannya justru makin buruk," ujar juru bicara Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi (Ditjen Postel) Gatot. S. Dewa Broto.
Gatot mengingatkan, operator harus berhati-hati menggeber layanan promosi itu kalau tidak menaikkan kualitas layanan, terutama sewaktu memasuki H2 Lebaran dan H+2 Lebaran. Jika operator telepon memberikan layanan buruk pada masa itu, pemerintah akan memberikan teguran sangat keras kepada operator. "Pak Menteri Komunikasi sudah menyampaikan hat ini. Kami tak akan main-main," imbuhnya. (Eflin Gitarosalyn, Havid Vebri)











Perang Tarif, Belanja Iklan Telekomunikasi Naik


Senin, 11 Agustus 2008 | 11:44 WIB
JAKARTA, SENIN - Perang tarif antaroperator telekomuniasi mempengaruhi kenaikan belanja iklan di berbagai media sepanjang semester pertama 2008. Exelkomindo (XL) menghabiskan belanja iklan Rp 139 miliar atau meningkat 209 persen dibanding semestaer pertama tahun sebelumnya. Hal itu diungkapkan oleh senior manager bisnis development Nielsen Media Rrasearch Indonesia (NMRI), Maika Randini di Jakarta Senin (11/8).

"Operator telekomunikasi sedang hobi beriklan karena mereka gencar perang tarif" kata Maika. Berdasar data hasil penelitian NMRI, belanja iklan beberapa provider operator telekomunikasi mengalami kenaikan dibanding semester I tahun 2007. Selain XL, belanja iklan Esia juga naik 57 persen menjadi Rp 131 miliar dibanding tahun lalu yang hanya Rp 44 miliar.

Sementara kitu, Indosat IM3 naik 209 persen menjadi Rp 119 miliar, pada semester yang sama tahun lalu tercatat Rp 38 Miliar. Sedangkan Indosat Mentari naik 104 persen menjadi Rp 118,6 miliar dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 58 miliar. Telkom Flexi juga naik 72 persen menjadi Rp 110 miliar, dari Rp 64 miliar dan Telkomsel SimPATI naik 7 persen menjadi Rp 101 miliar dari Rp 95 miliar.

Namun untuk provoder operator telekomunikasi Telkomasel secara keseluruhan, turun 21 persen menjadi Rp 85 miliar dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 108 miliar. Reasearch ini dilakukan oleh NMRI pada 93 koran, 149 majalah dan tabloid, serta 19 stasiun televisi dengan tidak menghitung iklan baris serta diskon promo dan sebagainya. (c10-08)

0 komentar: